Berburu King Mango Thai
eatandtreats.blogspot.co.id |
Antrian mengular bermeter-meter panjangnya. Puluhan orang berjubel
di depan gerai bernuansa kuning berukuran 4x6 meter yang terletak di Mal Neo
Soho, Jakarta Barat, ini. Mereka tak sabar untuk segera tiba di depan kasir.
Apalagi kalau bukan memesan satu-satunya menu yang diburu di gerai ini dan
segera menikmati segarnya minuman mangga yang menjadi andalan gerai itu.
Big Mango, itulah menu satu-satunya dari gerai King Mango
Thai yang tengah menjadi incaran masyarakat ibu kota. Usaha waralaba asal
Thailand tersebut hadir pertama kali di Indonesia pada 10 Juni 2017 lalu. Big
Mango yang baru dijual di gerai ini dihargai Rp 50 ribu per gelas. Cukup mahal memang.
Tapi, banyak orang rela mengantri berjam-jam lamanya demi mendapatkan minuman ini.
Menurut salah satu karyawan yang bertanggung jawab di gerai
tersebut, Bambang Eko Putro, konsep yang ditawarkan King Mango Thai di
Indonesia sama persis dengan gerai induknya di Thailand. Mereka mengusung
konsep minuman sehat berupa jus mangga yang bahan dasarnya dikupas langsung di
gerai. “Mangga kami tidak dikupas di tempat lain. Kami memang mengutamakan
kesegaran dari buahnya,” ujar Bambang. Sayangnya, dia tak mau menyebutkan dari
mana mangga itu dipasok.
Untuk menjamin kebersihan dari produk King Mango Thai, para
petugas yang meracik minuman di gerai mereka diwajibkan mengenakan masker,
sarung tangan, serta topi. “Itu SOP (Standard Operational Procedure) kami,”
ujar Bambang. Menurut pantauan Tempo di gerai mereka, setiap beberapa menit
sekali seorang petugas juga mengepel lantai gerai tersebut.
Sedikitnya, ada sembilan petugas yang melayani para pembeli
di gerai King Mango Thai ini. Ada yang bertugas di kasir, ada yang sibuk
menyerut es, ada yang bertanggung jawab membuat jus, tapi sebagian besar
bertugas memasukkan berbagai komponen yang telah disiapkan ke dalam gelas yang
berukuran cukup besar itu.
Dalam segelas Big Mango, bagian paling bawah yang mengisi
sekitar tiga perempat gelas merupakan jus mangga. Jus ini terasa manis, kental,
dan segar. Komponen di atasnya, bukan berasal dari mangga, adalah whipped cream
yang rasanya pun manis. Setelah itu, ada es serut yang lagi-lagi terbuat dari
mangga. Tekstur dari es serut berwarna jingga ini sangat lembut. Adapun bagian
teratas dari minuman ini adalah potongan-potongan mangga yang dingin dan empuk
saat dikunyah. Potongan-potongan mangga yang pas dalam sekali lahap itu
menambah kaya tekstur dari minuman ini.
King Mango Thai juga melengkapi menu andalan mereka tersebut
dengan tampilan yang unik. Setelah gelas Big Mango terisi penuh, petugas
meletakkan gelas itu ke dalam wadah dari karton berwarna hijau yang bertuliskan
logo King Mango Thai. Tak lupa, ditancapkan bendera mini berwarna hijau yang juga
bertuliskan logo King Mango Thai serta diselipkan sedotan dan garpu di dalam
wadah tersebut.
Tampilan yang menarik itu memang menjadi ciri khas King
Mango Thai. Bambang menjelaskan pemilik waralaba King Mango Thai di Indonesia yang
merupakan atasannya tidak hanya ingin menyajikan minuman yang sehat. Pemilik
waralaba ini, kata dia, juga ingin produk yang dijual memiliki tampilan yang menarik.
Bisnis kuliner, terutama minuman, sangat potensial dan digemari. Namun, agar
produk mereka tidak sama dengan minuman-minuman lainnya yang begitu beragam,
mereka menyuguhkan tampilan yang unik agar lebih menarik perhatian.
Dan terbukti, minuman sehat yang bertampang unik ini cukup
sukses membuat heboh masyarakat Jakarta. “Kehadiran kami membawa efek yang sangat
luar biasa. Dalam sehari, kami menghabiskan sekitar 750 kilogram hingga satu
ton mangga,” tutur Bambang. Antrian pembeli, menurut dia, kerap kali mencapai
eskalator di lantai LG Mal Neo Soho atau berjarak sekitar 20 meter dari gerai
King Mango Thai. Lima meja dengan masing-masing tiga kursi yang disiapkan untuk
pembeli di gerai itu pun selalu terisi penuh.
Dalam waktu dekat, King Mango Thai Indonesia akan
meluncurkan menu baru. Sayangnya, Bambang tak ingin membocorkan sedikit pun
perihal menu baru itu. “Yang pasti kami akan siap bikin heboh. Ditunggu saja,”
katanya. Namun, Bambang tak sungkan mengungkapkan bahwa gerai King Mango Thai
akan bertambah di sepuluh titik dalam waktu dekat ini. “Oktober dan November
akan dibuka di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan,
Jakarta Pusat, Depok, dan Tangerang. Untuk luar DKI ada Surabaya, Medan, dan
Bandung,” ujar Bambang.
Dalam merambah usaha minuman berbahan dasar mangga ini,
ternyata King Mango Thai tak sendirian. Terdapat beberapa usaha kuliner yang memiliki
menu serupa dengan Big Mango asal Thailand tersebut. Salah satunya adalah Mango
Mango. Selang dua bulan dari kemunculan King Mango Thai, Mango Mango dibuka
untuk pertama kalinya di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, tepatnya pada 26
Agustus 2017. Gerainya pun tak kalah ramai. Pembeli perlu mengantri sekitar 30
menit hingga satu jam untuk mendapatkan minuman ini.
Berbeda dengan King Mango Thai, Mango Mango telah memiliki
tiga menu andalan, yakni Mango Sticky Rice, Mango Paradise, dan Mango Juice.
Menu terakhir bagaikan pinang dibelah dua dengan minuman Big Mango milik King
Mango Thai. Harganya pun sama. Segelas Mango Juice dibandrol dengan harga Rp 50
ribu.
Namun, Mango Juice tidak berisi es serut mangga yang menjadi
salah satu komponen Big Mango-nya King Mango Thai. Untuk komponen lainnya,
sama. Namun, jus dalam Mango Juice terasa lebih manis dan teksturnya tidak
sekental jus yang ada di Big Mango. Tampilannya pun sepintas begitu mirip.
Bedanya, logo Mango Mango tercetak di gelas, bukan di wadah karton seperti
milik King Mango Thai.***
Artikel ini terbit di Koran Tempo Akhir Pekan 16-17 September 2017
Artikel ini terbit di Koran Tempo Akhir Pekan 16-17 September 2017
1 comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete